Cadangan porfiri Tujuh Bukit merupakan temuan terbesar dan paling mengesankan di Indonesia maupun di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Sumber daya bijih yang tereka mencapai 1,8 miliar, dengan kadar tembaga rata-rata 0,46% serta 0,50 gram emas per ton, mengandung 8,2 juta ton tembaga dan 29 juta ons emas.
Pada awal 2018, pekerjaan atas studi kelayakan untuk pengembangan penurunan eksplorasi bawah tanah dimulai dan berlanjut secara positif, mengarah pada pengembangan tambang porfiri emas dan tembaga bawah tanah berusia panjang dengan biaya operasi rendah. Dengan hasil pengeboran yang luar biasa pada tahun 2021 dan perubahan pada model geologi secara keseluruhan, optimasi penambangan tambahan diperlukan untuk penyelesaian studi pra-kelayakan guna mendukung Sumber daya tereka yang lebih tinggi. Studi pra-kelayakan diharapkan akan diumumkan pada Q1 2023.
Historis Hasil Pengeboran :